Translate
Senin, 05 Oktober 2009
Amal Kita
Seringkali dalam kehidupan kita sehari-hari jika melihat istri marah-marah dianggapnya sudah tak cinta lagi. Atau seorang guru yangmemarahi muridnya karena tidak mengerjakan PR dianggapnya gurunyagalak. Bahkan jika sedang naik kendaraan umum ditengah jalankecopetan, kita beranggapan nasib sedang sial.keyakinan kita terhadap satu peristiwa sangat bergantung daribagaimana kita memaknai dari peristiwa itu sendiri. Jika kitamenanggapinya sebagai nasib sial dicopet maka kesialan itulah yangmenimpa kita namun jika kita menganggap sebagai keberuntungan bisabersedekah dengan sembunyi-sembunyi maka itu sebagai dihitungsebagai amal pahala kita.Demikian halnya dengan penjual bubur ayam yang saya kenal, setiapkali berjualan jika tidak laku dengan riangnya dia membagikanbuburnya pada tetangganya. "saatnya beramal.." Katanya,"apa tidak bangkrut kalo terus-terusan begitu pak?" tanya saya."Bagaimana bangkrut?, rizki diatur oleh Allah SWT. Bayi yangdidalam kandungan aja diberi rizki apa lagi kita yang masih mauberusaha.."jawabnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar